Senin, 21 Juni 2010

TUGAS SISTEM BASISDATA ( SI 138 F )

DISTRIBUTED DATABASE

TUGAS MANDIRI

KODE MATAKULIAH : SI 138 F

NAMA MATAKULIAH/SKS : SISTEM BASIS DATA / 3 SKS

NIM : 0822461693

NAMA : MUH. HAERUDIN

DOSEN PENGAJAR : HENDRI , M. Kom.



DISTRIBUTED DATABASE


Abstaksi

Secara teori Database adalah suatu sistem yang memproses input berupa data menjadi output yaitu informasi yang diinginkan. Untuk memperoleh Database yang handal perlu diperhatikan hal-hal seperti keamanan data, kualitas data, kemudahan akses, kemudahan pengolahan data, dan kemungkinan untuk pengembangan Database tersebut. Pada DataBase Manajemen System (DBMS) yang tersentralisasi kegagalan pada suatu site akan mematikan seluruh operasional DBMS. Namun pada Distributed DataBase Manajemen System (DDBMS) kegagalan pada salah satu site, atau kegagalan pada hubungan komunikasi dapat membuat beberapa site tidak dapat di akses, tetapi tidak membuat operasional DBMS tidak dapat dijalankan. Dan juga jika terjadi kegagalan dalam pengaksesan data pada suatu site di karenakan jaringan komunikasi terputus maka site yang ingin mengakses data tersebut dapat mengakses pada site yang tidak mengalami kerusakan.

I.PENDAHULUAN


I.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, dalam hal ini adalah teknologi database dan jaringan komputer, membuat suatu organisasi semakin mudah untuk lebih meningkatkan produktifitas kerjanya. Khususnya bagi organisasi yang mempunyai cabang-cabang yang tersebar di beberapa di tempat, kendala jarak dan waktu bisa teratasi. pengembangan sistem basis data adalah suatu keinginan untuk menyatukan data operasional dari suatu organisasi dan pengaksesan data yang terkontrol. Integrasi data dan kontrol data telah diimplementasikan pada bentuk data tersentralisasi,

Akan tetapi sistem database tersentralisasi mempunyai beberapa kelemahan, seperti putusnya koneksi antara komputer cabang (client database) dengan server database utama, akibat putusnya koneksi jaringan komputer. Atau ketika server database sedang down, masalah yang akan timbul adalah ketidaktersediaan data untuk beberapa waktu. Desain sistem database tersentralisasi juga mempunyai kelemahan lain seperti proses query dari semua client yang dibebankan pada satu server. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya performansi dari server database untuk melayani proses transaksi data.

Adanya perkembangan pada jaringan komputer menghasilkan suatu bentuk desentralsasi .Pendekatan desentralisasi ini merupakan gambaran dari suatu organisasi yang memiliki banyak cabang organisasi, dimana terbagi – bagi menjadi beberapa divisi, departemen, proyek dan masih banyak lagi, dan dalam bentuk infrastruktur dan akan terbagi – bagi kembali menjadi beberapa kantor cabang, pabrik-pabrik dimana setiap unit tersebut mengoperasionalkan datanya secara sendiri – sendiri. Data yang digunakan secara bersama- sama dan efisiensi dalam pengaksesan data harus diiringi dengan perkembangan dari sistem basis data terdistribusi, yang merupakan refleksi dari struktur organisasi, sehingga data dapat diakses dimana saja dan melakukan penyimpanan data di lokasi yang memang data tersebut sering digunakan.

Salah satu solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah dengan mengimplementasikan desain sistem database terdistribusi. Sistem ini mendistribusikan keseluruhan atau sebagian data ke beberapa server database. Distribusi DBMS harus dapat mengatasi sekumpulan permasalahan informasi (islands of information ) itu. Dan DDBMS merupakan jawaban dari masalah geografi, masalah arsitektur komputer , masalah protokol komunikasi dan lain- lainnya. Sehingga sistem ini juga memungkinkan banyak pengguna sistem database yang tersebar di beberapa tempat yang terpisah, dapat melakukan akses dan pengolahan data tanpa harus tergantung pada koneksi ke satu server database utama.


II. PEMBAHASAN


II.1 Database Terdistribusi


Database terdistribusi adalah sebuah database yang diatur oleh sebuah Database Management System (DBMS) yang tersimpan secara fisik pada beberapa komputer yang terdapat pada beberapa lokasi dengan terkoneksi pada sebuah jaringan [3]. jaringan tersebut harus bisa menyediakan akses bagi user untuk melakukan sharing data. Terdapat dua macam sifat dari database terdistribusi yaitu Heterogenous dan Homogenous. Homogenous artinya suatu database terdistribusi dimana data di distribusikan pada beberapa komputer dengan menggunakan DBMS(database management system) yang sama. DBMS digunakan pada database terdistribusi untuk melakukan koordinasi data pada beberapa node. Sedangkan Heterogenous adalah kebalikan dari Homogenous dimana data di sebarkan dengan menggunakan DBMS yang berbeda.

Basis data terdistribusi (distributed database) adalah suatu basis data yang berada di bawah kendali sistem manajemen basis data (DBMS) terpusat dengan peranti penyimpanan (storage devices) yang terpisah-pisah satu dari yang lainnya. Tempat penyimpanan ini dapat berada di satu lokasi yang secara fisik berdekatan (misal: dalam satu bangunan) atau terpisah oleh jarak yang jauh dan terhubung melalui jaringan internet. Penggunaan basis data terdistribusi dapat dilakukan di server internet, intranet atau ekstranet kantor, atau di jaringan perusahaan.

Untuk menjaga agar basis data yang terdistribusi tetap up-to-date, ada dua proses untuk menjaganya, yakni replikasi dan duplikasi. Dalam replikasi, digunakan suatu perangkat lunak untuk mencari — atau lebih tepatnya melacak — perubahan yang terjadi di satu basis data. Setelah perubahan dalam satu basis data teridentifikasi dan diketahui, baru kemudian dilakukan perubahan agar semua basis data sama satu dengan yang lainnya. Proses replikasi memakan waktu yang lama dan membebani komputer karena kompleksitas prosesnya. Sementara itu, proses duplikasi tidak sama dan tidak sekompleks replikasi. Dalam proses ini, satu basis data dijadikan master, kemudian diperbanyak menjadi sejumlah duplikat. Selama proses duplikasi berlangsung, perubahan hanya boleh dilakukan pada basis data master agar data lokal tidak tertimpa.


II.2 Karakteristik database terdistribusi yaitu :


1. Kumpulan data yang digunakan bersama secara logic tersebar pada sejumlah computer yang berbeda

2. Komputer yang dihubungkan menggunakan jaringan komunikasi.

3. Data pada masing-masing situs dapat menangani aplikasi-aplikasi local secara otonom.

4. Data pada masing situs di bawah kendali satu DBMS.

5. Masing-masing DBMS berpartisipasi dalam sedikitnya satu aplikasi global.


II.3 Bentuk-bentuk Topologi Distribusi Data :

  1. Fully Connected Network Kalau salah satu node rusak, yang lainnya masih dapat berjalan (biaya mahal), kontrol manajemen tidak terjamin.
  2. Partialy Connected Network Reliability rendah, biaya dapat ditekan Kontrol manajemen tidak terjamin.
  3. Tree Structured Network Bersifat sentral, control manajemen lebih terjamin Kalau node pusat rusak, semua akan rusak. (setiap proses dimulai dari bawah).
  4. Ring Network Rusak satu, yang lain masih berjalan Kontrol manajemen kurang terjamin karena bersifat dsesentralisasi.
  5. Star Network Rusak satu, yang lain masih berjalan Kontrol manajemen kurang terjamin karena bersifat dsesentralisasi.


II.4 Keuntungan Distribusi Database

  1. Pengawasan distribusi dan pengambilan data Jika beberpa site yang berbeda dihubungkan, seorang pemakai yang berada pada satu site dapat mengakses data pada site lain. Contoh : sistem distribusi pada sebuah bank memungkinkan seorang pemakai pada salah satu cabang dapat mengakses data cabang lain.
  2. Reliability dan availability Sistem distribusi dapat terus menerus berfungsi dalam menghadapi kegagalan dari site sendiri atau mata rantai komunikasi antar site.
  3. Kecepatan pemrosesan query Contoh : jika site-site gagal dalam sebuah sistem terdistribusi, site lainnya dapat melanjutkan operasi jika data telah direplikasi pada beberapa site.
  4. Otonomi lokal Pendistribusian sistem mengijinkan sekelompok individu dalam sebuah perusahaan untuk melatih pengawasan lokal melalui data mereka sendiri. Dengan kemampuan ini dapat mengurangi ketergantungan pada pusat pemrosesan.
  5. Efisiensi dan fleksibel Data dalam sistem distribusi dapat disimpan dekat dengan titik diman data tersebut dipergunakan. Data dapat secara dinamik bergerak atau disain, atau salinannya dapat dihapus.


II.5 Kekurangan Distribusi Database

  1. Harga software mahal Hal ini disebabkan sangat sulit untuk membuat sistem database distribusi.
  2. Kompleksitas Site-site beroperasi secara paralel sehingga lebih sulit untuk menjamin kebenaran dan algoritma. Adanya kesalahan mungkin tak dapat diketahui.
  3. Biaya pemrosesan tinggi Perubahan pesan dan penambahan perhitungan dibutuhkan untuk mencapai koordinasi antar site.
  4. Sulit menjaga keutuhan data Banyaknya pengaksesan data membuat kurangnya sekuritas terhadap data yang telah terdistribusi.
  5. Kurangnya standar Tidak ada tool atau metodologi untuk membantu user mengubah database terpusat ke database terdistribusi.
  6. Kurang pengalaman Sistem DB terdistribusi bertujuan umum (generalpurpose) tidak sering digunakan. Yang digunakan adalah sistem prototype yang dibuat untuk satu aplikasi (misal : reservasi pesawat)
  7. Perancangan basis data lebih kompleks Sebelumnya menjadi keuntungan. Tetapi karena distribusi menyebabkan masalah sinkronisasi dan koordinasi, kontrol terdistribusi menjadi kerugian atau kekurangan di masalah ini.


II.6 Permasalahan


Distributed database memang memiliki banyak keunggulan terlebih untuk struktur organisasi saat ini. Namun diantara keunggulan itu, distributed database juga memungkinkan suatu sistem menjadi lebih kompleks, karena banyaknya database yang tersebar dan jumlah data yang banyak dan terus meningkat didalam suatu organisasi maupun perusahaan. Jika suatu database memiliki sejumlah data yang tersimpan dengan banyak query dan tabel, suatu permintaan mengakibatkan proses pencarian data atau source data menjadi lambat Selain itu banyaknya user yang dapat mengakses suatu tampilan web atau web display suatu sistem informasi juga menjadi lambat. Berikut ini disampaikan tampilan sumber data konvensional yang memiliki query bertingkat:













Gambar . Source Data Konvensional

Dari gambar diatas, kita bisa lihat bahwa untuk menghasilkan suatu tampilan pada web display, pada source data konvensional perlu dilakukan query bertingkat. Source data dilakukan mulai dari table yang satu kemudian tabel yang lain lalu ke query yang satu ke query yang lain. Bayangkan jika ada ratusan atau ribuan tabel dan query didalam suatu database, kemudian database itu terdistribusi sehingga terjadi hubungan antara database yang satu dengan yang lain. Berapa lama waktu yang dibutuhkan hanya untuk memberikan satu tampilan web?

Dari penjelasan di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Apakah proses view karena query bertingkat sudah ada penelitiannya?
2. Berapa dampak dari lambatnya sebuah proses akibat query bertingkat?
3. Metode apa untuk mempercepat proses display pada suatu sistem database terdistribusi?
4. Apa kelemahan dan kelebihannya dengan metode baru yang diusulkan ini?

II.7 Literature review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai distributed database. Dalam upaya pengembangan distributed database ini perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Jun Lin Lin dan Margaret H. Dunham dari Southerm Methodist University dan Mario A. Nascimento berjudul “ A Survey of Distributed Database Checkpointing”. Penelitian ini membahas mengenai checkpointing pada database terdistribusi dan pendekatan-pendekatan yang digunakan. Penelitian ini bermula dari adanya banyak survey yang dilakukan berkenaan dengan proses recovery database, dan banyak teknik yang diusulkan untuk mengatasinya. Dengan distributed database checkpointing, dapat mengurangi waktu proses recovery suatu kegagalan didalam database terdistribusi. Checkpointing dapat digambarkan sebagai suatu aktivitas menulis informasi ke penyimpanan yang stabil selama operasi normal dalam rangka mengurangi jumlah pekerjaan pada saat restart. Penelitian ini membantah bahwa sedikit batasan dan sedikit sumber daya menjadi masalah dalam pendekatan database terdistribusi, serta Membantah bahwa checkpointing hanya dapat digunakan untuk sistem distribusi banyak multidatabase. Meskipun penelitian ini telah banyak dilakukan namun cukup rumit dalam implementasinya. Dengan penelitian ini kita dapat mengembangkan database terdistribusi dengan checkpointing untuk mempercepat proses recovery database.
  2. Penelitian ini dilakukan oleh David J. DeWitt dari Universitas Wisconsin dan Jim Gray tahun 1992 berjudul “Parallel Database Systems:The Future of High Performance Database Processing”. Penelitian ini dilakukan dengan Konsep database terdistribusi yang merupakan database yang disimpan pada beberapa komputer yang terdistribusi satu sama lain. Pada penelitian ini, dijelaskan Sistem database paralel mulai menggantikan Mainframe komputer besar untuk pengolahan data dan transaksi tugas. Paralel database komputer memiliki arsitektur yang berkembang dari penggunaan perangkat lunak yang eksotik untuk perangkat keras yang paralel. Seperti kebanyakan aplikasi, user menginginkan hardware sistem database yang murah, cepat. Ini menyangkut tentang prosesor, memori dan disk. Akibatnya, konsep hardware database yang eksotis tidak sesuai untuk teknologi saat ini. Di lain sisi, ketersediaan microprocessors cepat, murah dan kecil menjadi paket standar murah tapi cepat sehingga menjadi platform yang ideal untuk sistem database paralel. Stonebraker mengusulkan rancangan sederhana untuk spektrum disain yaitu shared memory, shared disk dan shared nothing. Dan bahasa yang digunakan dalam database adalah SQL sesuai dengan standar ANSI dan ISO. Dengan penelitian ini, kita dapat mengembangkan sistem database agar dapat digunakan diberbagai ruang lingkup.
  3. Penelitian ini dilakukan oleh Carolyn Mitchell dari Norfolk State University berjudul “Components of a Distributed Database” tahun 2004. Penelitian ini membahas tentang komponen-komponen didalam database. Salah satu komponen utama dalam DDBMS adalah Database Manager. "Sebuah Database Manager adalah perangkat lunak yang bertanggung jawab untuk memproses segmen data yang didistribusikan. Komponen utama lainnya adalah Query User Interface, yang merupakan sebuah program klien yang bertindak sebagai sebuah antarmuka untuk Transaksi Manager yang terdistribusi.." Sebuah Transaksi Manager terdistribusi adalah program yang menterjemahkan permintaan dari pengguna dan mengkonversi mereka ke query database manager, yang biasanya didistribusikan. Sebuah sistem database yang terdistribusi terbuat dari kedua manajer yaitu Database Manager dan Transaksi Manager Terdistribusi.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Hamidah Ibrahim, “Deriving Global Integritas Dan Local Rules For Distributed Database. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Putra Malaysia, 43400 UPM Serdang. Ibrahim mengatakan bahwa tujuan terpenting didalam database sistem adalah menjamin konsistensi data, yang berarti bahwa data yang terdapat dalam database harus baik dan akurat.Didalam pelaksanaan untuk menjaga konsistensi perubahan data sangat sulit, khususnya untuk didistribusikan dalam database. Dalam tulisan ini, menjelaskan sebuah algoritma penegakan aturan berdasarkan mekanisme untuk didistribusikan database yang bertujuan meminimalisir jumlah data yang harus ditransfer atau diakses diseluruh jaringan yang menjaga konsistensi dari database di satu situs, yaitu di situs mana pembaruan perlu dilakukan. Teknik ini disebut sebagai tes integritas generasi, yang berasal dari local dan global integritas, dan aturan yang telah efektif dapat mengurangi biaya kendala dalam memeriksa suatu data yang telah didistribusikan dalam lingkungan. Didalam penelitian ini upaya telah berhasil didalam menghasilkan sebuah sistem sentralistik yang besar tingkat kehandalan dan kesegarannya sehubungan dengan integritas data.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Steven P. Coy. “Security Implication of the Choice of Distributed Database Management System Model: Relational Vs Object Oriented. University of Maryland bahwa keamanan data harus dibenahi ketika mengembangkan database dan diantaranya memilih antara relational dan object oriented model. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, terutama dari segi efektifitas dan efisiensi, juga apakah sekuritas dan integritas ini memakan sumber daya yang terlalu besar tidak semata mata fitur keamanan. Disimpulkan bahwa kedua pilihan ini akan mempengaruhi kekuatan dan kelemahan dari database tersebut. Untuk centralized database kedua model ini bisa dikatakan sama baiknya. Namun untuk distributed database, relational model unggul dibidan sekuritas. Ini lebih banyak disebabkan bahwa object oriented model database masih kurang maturitasnya. Tetap saja didalam lingkungan heterogenous, proses integritasnya masih menimbulkan masalah. OODBMS tetap saja masih perlu perkembangan teknologi lebih lanjut, namun di lingkungan homogenous, OODBMS dapat menjadi pilihan yang baik.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Stephane Gançarski, Claudia León, Hubert Naacke, Marta Rukoz and Pablo Santini yang berjudul “Integrity Constraint Checking in Distributed Nested Transactions over a Database Cluster” adalah sebuah solusi untuk memeriksa integritas dan kendala global dalam berhubungan multi database sistem. Penelitian ini juga menyajikan hasil eksperimental yang diperoleh atas solusi PC cluster dengan Oracle9i DBMS. Tujuan adalah melakukan eksperimentasi untuk mengukur waktu yang dihabiskan dalam memeriksa kendala global dalam sistem yang terdistribusi. Alhasil menunjukkan bahwa overhead berkurang hingga 50% dibandingkan dengan pemeriksaan integritas yang terpusat. Studi menunjukkan bahwa sistem berkemungkinan besar melanggar referential integritas dan global conjunctive constraints. Namun dengan cara distributed nested transactions, dengan adanya eksekusi dan parallelism, integritas dapat lebih terjamin.
  7. Penelitian ini dilakukan oleh Allison L. Powell James C.dkk, Perancis Departemen Ilmu Komputer Universitas Virginia, berjudul berjudul The Impact of Database Selection on Distributed Searching. Penelitian ini menjelaskan bahwa distributed searching terdiri dari 3 bagian yaitu database selection, query processing, dan results merging. Cukup beberapa database yang dijadikan database seleksi (tidak semuanya) dan performa akan meningkat cukup signifikan. Bila seleksi database dilakukan dengan baik, pencarian secara distributed akan berkinerja lebih baik dibandingkan pencarian secara sentralisasi. Pencarian database juga ditambahkan proses seleksi dan ranking sehingga secara potensial meningkatkan efektifitas pencarian data.
  8. Penelitian ini dilakukan oleh Yin-Fu Huang dan HER JYH-CHEN (2001) dari Universitas Nasional Sains dan Teknologi Yunlin Taiwan, berjudul Fragment Allocation in Distributed Database Design. Pada penelitian ini menjelaskan mengenai Wild Area Network (WAN), fragmen alokasi adalah isu utama dalam distribusi database desain karena kekhawatiran kinerja keseluruhan didistribusikan pada system database. Disini system yang diusulkan sederhana dan modelnya yang komprehensif mencerminkan aktivitas transaksi yang didistribusikan dalam database. Berdasarkan model dan informasi transaksi, dua bentuk algoritma dikembangkan untuk mendapatkan alokasi yang optimal seperti total biaya komunikasi yang sebisa mungkin diminimalkan. Hasilnya menunjukkan bahwa alokasi fragmentasi ditemukan dengan menggunakan algoritma yang tepat akan menjadi lebih optimal. Beberapa penelitian juga dilakukan untuk memastikan bahwa biaya rumus dapat benar-benar mencerminkan biaya komunikasi didunia nyata.
  9. Penelitian ini dilakukan oleh Nadezhda Filipova dan Filcho Filipov (2008) dari University of Economics. Varna, Bul. Kniaz BorisI berjudul Development of database for distributed information measurement and control system. Penelitian ini menjelaskan mengenai pengembangan database dari pengukuran informasi yang didistribusikan dan sistem kontrol yang menerapkan metode optik untuk plasma spectroscopy fisika dan penelitian atom collisions dan menyediakan akses untuk mendapat informasi dan sumber daya perangkat keras di jaringan Intranet/Internet, berdasarkan database pada sistem manajemen database Oracle9i. Perangkat lunak klien yang diwujudkan adalah dalam Java Language. Perangkat lunak ini dikembangkan dengan menggunakan model arsitektur, yang memisahkan aplikasi data dari komponen grafis presentasi dan masukan pengolahan logika. Berikut grafis presentasi telah dilaksanakan, pengukuran radiasi dari Spectra beam plasma dan benda, perangsangan fungsi non-elastis collisions dari berat partikel dan analisis data yang diperoleh dalam percobaan sebelumnya. Berikut grafis klien yang memiliki fungsi interaksi dengan database browsing informasi tentang percobaan dari jenis tertentu, pencarian data dengan berbagai kriteria, dan memasukkan informasi tentang percobaan sebelumnya.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Lubomir Stanchev dari University of Waterloo tahun 2001 berjudul “Semantic Data Control In Distributed Database Environment”. Penelitian ini menyatakan bahwa ada tiga tujuan utama dalam semantic data control yaitu: view manajemen, data security dan semantic integrity control. Dalam sebuah relasi, fungsi-fungsi ini dapat mencapai keseragaman dengan menegakkan aturan-aturan manipulasi kontrol data. Solusinya adalah dengan sentralisasi ataupun terdistribusi. Dua hal utama yang efisien untuk melakukan kontrol adalah definisi data dan penyimpanan aturan (situs pilihan) dan penegakan desain algoritma yang meminimalkan biaya komunikasi. Masalahnya adalah sulit, karena peningkatan fungsi (dan umum) cenderung meningkatkan komunikasi situs. Solusi untuk semantik data kontrol terdistribusi adalah eksistensi dari sentralisasi solusi. Masalahnya adalah sederhana jika aturan kontrol sepenuhnya direplikasi di semua situs dan sulit jika situs otonomi dipatenkan. Selain itu, khusus optimasi dapat dilakukan untuk meminimalkan biaya kontrol data tetapi dengan tambahan overhead seperti pengelolaan data snapshot. Dengan demikian, spesifikasi kontrol data terdistribusi harus disertakan pada desain database sehingga biaya kontrol update untuk program-program ini juga dipertimbangkan.

Dari sepuluh literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenai checkpointing, parallel database system, pembahasan component database system, juga mengenai security. Disamping itu juga ada pembahasan mengenai nested transaction, distributed searching, view management dan juga fragment allocation. Namun dapat disimpulkan pula bahwa belum ada peneliti yang secara khusus membahas atau mengatasi masalah proses view yang lambat akibat query bertingkat.


II.8 Pemecahan Masalah


Untuk mengatasi berbagai masalah diatas, maka diperlukan proses yang cepat dan efisien dalam mengakses seluruh data yang banyak dan tidak teratur di database, terlebih untuk suatu sistem database yang terdistribusi. Saat ini programmer lebih memilih menggunakan Ms Acces dan fungsi query untuk mengerjakan seluruh script perintah. Alhasil proses query besar-besaran terjadi setiap membutuhkan data. Penggunaan SQL server bukanlah hal yang baru dalam hal ini, maka dari itu diusulkan untuk dibentuknya suatu system yang lebih menuju ke proses pada saat loading penyajian data dan memiliki kecepatan yang secara kuadratik lebih cepat dibandingkan dengan cara konvensional. DMQ (Data Mart Query) merupakan metode yang menerapkan analogi ”Waste Space for Speed”. DMQ juga merupakan salah satu metode yang berbentuk terhadap pemisahan antara “Engine” dan “Display”. Dengan kata lain metode DMQ dapat langsung menampilkan source code pada display dan proses query yang dikerjakan pada engine. Secara umum DMQ menghasilkan sebuah display data yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan metode umum, karena DMQ tidak melakukan proses lagi dalam menampilkan data. Dan akhirnya DMQ merupakan suatu solusi yang dapat membantu kebutuhan user pada proses display data yang sebelumnya sangat lambat dan tidak efesien.

Pada Data Mart Query sumber data berasal dari tabel. Jadi pada proses DMQ ini, mengalokasikan seluruh data yang dipilih ke dalam suatu tabel.Sehingga user tidak perlu memikirkan pembuatan struktur tabel tujuan, yang perlu dipikirkan hanyalah dimana data tersebut berada. DMQ ini digunakan untuk menghindari penggunaan Query majemuk. DMQ akan mengorbankan besarnya kapasitas penyimpanan data (space harddisc) untuk meningkatkan kecepatan (increase speed). DMQ membutuhkan triger update data untuk menghasilkan data yang mutakhir.

Berikut ini adalah gambaran mengenai permintaan data dari user. Dimana seorang user melakukan permintaan akan suatu tampilan, kemudian data query module melakukan pencarian pada db1, db2 sampai dbn. Dengan menggunakan Data mart queries atau DMQ dari data query module langsung menghasilkan query yang diinmginkan dalam bentuk graphical display module yang dapat dilihat oleh user.













Gambar . Data Visualization dengan DMQ

Dengan Data Mart Query (DMQ) proses pencarian data lebih singkat, karena tidak seperti source data konvensional yang harus mencari dari tabel. Data Mart Query (DMQ) bisa memotong waktu proses karena proses pencarian data hanya ke satu tabel yang telah digabungkan.
























Gambar . Perbandingan source data konvensional

dan source data dengan Data Mart Query

Jika dibandingkan maka tampilannya akan seperti gambar diatas. Dimana dengan DMQ bisa membuat tampilan web lebih cepat dilakukan karena tidak memerlukan proses pencarian yang rumit. Hal ini juga dapat dibuktikan pada grafik .












Keterangan :
= Tidak menggunakan DMQ
= Menggunakan DMQ

Grafik . Perbandingan Waktu dan Jumlah data

Pada grafik diatas, dapat dilihat bagaimana perbandingan waktu dan jumlah data untuk suatu display web dimana jumlah data untuk masing-masing grafik nilainya sama. Grafik diatas menjelaskan bahwa jika suatu view tidak menggunakan DMQ, maka grafiknya akan naik keatas, atau semakin besar jumlah data maka waktu prosesnya akan semakin lama. Dengan demikian secara eksponensial dapat dinyatakan sebagai berikut:


Y = mX2+ b

Namun sebaliknya jika menggunakan DMQ untuk viewnya maka berapapun jumlah datanya waktu yang dibutuhkan untuk proses viewnya relatif konstan.


Jumlah Data Waktu Waktu(DMQ)
250 12 0.80
500 18 0.86
750 20 0.89
1000 25 0.90
1250 30 0.95
1500 32 0.98
1750 41 1.00
2000 53 1.00
2250 66 0.99
Tabel . Perbandingan waktu proses

TUGAS SISTEM BASISDATA

III. DAFTAR PUSTAKA

  • Hasibuan Zaenal.A., Rahardja Untung, Hidayati. Artikel CCIT Journal Edisi 1 Vol. 1 No.3: Mencapture EQ melalui Daftar nilai indeks mutu kumulatif (IMK) berbasis ICT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  • Allison L. Powell James C.dkk. The Impact of Database Selection on Distributed Searching. Perancis. Departemen Ilmu Komputer. Universitas Virginia
  • DeWitt. D.J., Gray.J.1992. Parallel Database Systems: The Future of High Performance Database Processing. San Francisco: Computer Sciences Department, University of Wisconsin. Citeseer.
  • Filipova Nadezhda dan Filipov Filcho. 2008. Development Of Database For Distributed Information Measurement And Control System University of Economics. Varna, Bul. Kniaz Boris I
  • Hamidah Ibrahim. 2, Desember 2001. Deriving Global And Local Integrity Rules For A Distributed Database. Departement of Computer Science Faculty of Computer Science and Information Technology, University Putra Malaysia 43400 UPM Serdang.
  • Huang Yin-Fu dan JYH-CHEN HER. 2001. Fragment Allocation in Distributed Database Design. Nasional Yunlin Universitas Sains dan Teknologi Yunlin. Taiwan 640, R.O.C.
  • Lin. J. L., Dunham M. H. and Nascimento M. A. A Survey of Distributed Database Checkpointing. Texas: Department of computer science and engineering, Shoutern Methodist University. Citeseer.
  • Mitchell Carolyn. 2004. Component of a distributed database. Department of Computer science, Norfolk state University.
  • Stanchev Lubomir. February 2001. Semantic Data Control In Distributed Database Environment. University of Waterloo.
  • Stephane Gangarski, Claudia Leon, Hurbert Naacke, Marta Rukoz and Pablo Santini. Desember 2006. Integrity Constraint Checking In Distributed Nested Transactions Over A Database Clustur. Laboratorie the Information Paris 6. University Pierre et Marie Curie 8 rue du Capitaine Scott, 75015, Paris. Centro de Computacion Paralela Y Distribuida, Universidad Central de Venezuela. Apdo. 47002, Los Chaguaramos, 1041 A, Caracas, Venezuela.
  • Steven P Coy. Security Implications of the Choice of Distributed Database Management System Model: Relational Vs Object Oriented. University of Maryland.
  • www.pribadiraharja.com/supriadi/dmq.htm. tentang Penerapan metode Data Mart Query (DMQ) dalam Distributed Database System. Distributed Database. 2009.
  • www.fannieliyana.multiply.com/links/5/Makalah_Sistem_Basis_Data. tentang makalah Sistem Basis Data. Sistem Basis Data Juni 2009.
  • http://pt4171it.wordpress.com/2009/12/23/sistem-database-terdistribusi/trackback/. Tentang Sistem Basis Data Terdistribusi. Desember 2009.
  • www.pribadiraharja.com/lisnaamelia/DISTRIBUSIDATABASE.doc. Tentang Distribusi Database.
  • http://imachubby.blogspot.com/2010/05/distribusi-database.html. tentang Distribusi Database. Mei 2010.
  • www. irmarr.staff.gunadarma.ac.id/.../BAB+1+DDBMS+Konsep+dan+Design.doc . tentang DDBMS Konsep dan Design

Read More......

Kamis, 10 Juni 2010

4. Artikel SISTEM OPERASI selanjutnya >>
Sejarah Sistem Operasi dari DOS, Windows sampai Linux


Jangan melupakan sejarah …!
Kalimat ini bukan hanya berlaku di dunia nyata, tetapi juga di dunia komputer, khususnya dunia sistem operasi.
Mempelajari sejarah memang menarik, bahkan sekalipun itu hanya sejarah sistem operasi / operating system (OS) suatu komputer. Paling tidak dengan mempelajari sejarah sistem operasi komputer, wawasan kita bertambah luas dan tidak hanya berkutat pada satu sistem operasi saja.
Artikel ini akan menguraikan sejarah sistem operasi dari DOS, Mac, Windows, BSD, sampai Linux.
1980
• QDOS : Tim Paterson dari Seattle Computer menulis QDOS yang dibuat dari OS terkenal pada masa itu, CP/M. QDOS (Quick and Dirty Operating System) dipasarkan oleh Seatle Computer dengan nama 86-DOS karena dirancang untuk prosesor Intel 8086.
• Microsoft : Bill Gates dari Microsoft membeli lisensi QDOS dan menjualnya ke berbagai perusahaan komputer.
1981
• PC¬ DOS : IBM meluncurkan PC¬ DOS yang dibeli dari Microsoft untuk komputernya yang berbasis prosesor Intel 8086.
• MS¬ DOS : Microsoft menggunakan nama MS¬ DOS untuk OS ini jika dijual oleh perusahaan diluar IBM.
1983
• MS¬ DOS 2.0 : Versi 2.0 dari MS¬ DOS diluncurkan pada komputer PC XT.
1984
• System 1.0 : Apple meluncurkan Macintosh dengan OS yang diturunkan dari BSD UNIX. System 1.0 merupakan sistem operasi pertama yang telah berbasis grafis dan menggunakan mouse.
• MS ¬DOS 3.0 : Microsoft meluncurkan MS DOS 3.0 untuk PC AT yang menggunakan chip Intel 80286 dan yang mulai mendukung penggunaan hard disk lebih dari 10 MB.
• MS ¬DOS 3.1 : Microsoft meluncurkan MS¬DOS 3.1 yang memberikan dukungan untuk jaringan.
1985
• MS ¬Windows 1.0 : Microsoft memperkenalkan MS¬Windows, sistem operasi yang telah menyediakan lingkungan berbasis grafis (GUI) dan kemampuan multitasking. Sayangnya sistem operasi ini sangat buruk performanya dan tidak mampu menyamai kesuksesan Apple.
• Novell Netware : Novell meluncurkan sistem operasi berbasis jaringan Netware 86 yang dibuat untuk prosesor Intel 8086.
1986
• MS¬ DOS 3.2 : Microsoft meluncurkan MS¬ DOS 3.2 yang menambahkan dukungan untuk floppy 3.5 inch 720 KB.
1987
• OS/2 : IBM memperkenalkan OS/2 yang telah berbasis grafis, sebagai calon pengganti IBM PC DOS.
• MS¬ DOS 3.3 : Microsoft meluncurkan MS¬ DOS 3.3 yang merupakan versi paling populer dari MS DOS.
• Windows 2.0 : Windows versi 2.0 diperkenalkan.
• MINIX : Andrew S. Tanenbaum mengembangkan Minix, sistem operasi berbasis Unix yang ditujukan untuk pendidikan. MINIX nantinya menginspirasi pembuatan Linux.
1988
• MS¬ DOS 4.0 : Microsoft mengeluarkan MS¬DOS 4.0 dengan suasana grafis.
• WWW : Proposal World Wide Web (WWW) oleh Tim Berners¬Lee.
1989
• NetWare/386 (juga dikenal sebagai versi 3) diluncurkan oleh Novell untuk prosesor Intel 80386.
1990
• Perpisahan : Dua perusahaan raksasa berpisah, IBM berjalan dengan OS/2 dan Microsoft berkonsentrasi pada Windows.
• Windows 3.0 : Microsoft meluncurkan Windows versi 3.0 yang mendapat sambutan cukup baik.
• MS¬Office : Microsoft membundel Word, Excel, dan PowerPoint untuk menyingkirkan saingannya seperti Lotus 1¬2¬3, Wordstar, Word Perfect dan Quattro.
• DR DOS : Digital Research memperkenalkan DR DOS 5.0.
1991
• Linux 0.01 : Mahasiswa Helsinki bernama Linus Torvalds mengembangkan OS berbasis Unix dari sistem operasi Minix yang diberi nama Linux.
• MS DOS 5.0 : Microsoft meluncurkan MS¬DOS 5.0 dengan penambahan fasilitas full¬-screen editor, undelete, unformat dan Qbasic.
1992
• Windows 3.1 : Microsoft meluncurkan Windows 3.1 dan kemudian Windows for Workgroups 3.11 di tahun berikutnya.
• 386 BSD : OS berbasis Open Source turunan dari BSD Unix didistribusikan oleh Bill Jolitz setelah meninggalkan Berkeley Software Design, Inc (BSDI). 386 BSD nantinya menjadi induk dari proyek Open Source BSD lainnya, seperti NetBSD, FreeBSD, dan OpenBSD.
• Distro Linux : Linux didistribusikan dalam format distro yang merupakan gabungan dari OS plus program aplikasi. Distro pertama Linux dikenal sebagai SLS (Softlanding Linux System).
1993
• Windows NT : Microsoft meluncurkan Windows NT, OS pertama berbasis grafis tanpa DOS didalamnya yang direncanakan untuk server jaringan.
• Web Browser : NCSA memperkenalkan rilis pertama Mosaic, browser web untuk Internet.
• MS¬ DOS 6.0 : Microsoft memperkenalkan MS¬DOS 6.0 Upgrade, yang mencakup program kompresi harddisk DoubleSpace.
• Slackware : Patrick Volkerding mendistribusikan Slackware Linux yang menjadi distro populer pertama di kalangan pengguna Linux.
• Debian : Ian Murdock dari Free Software Foundation (FSF) membuat OS berbasis Linux dengan nama Debian.
• MS¬ DOS 6.2 : Microsoft meluncurkan MS¬DOS 6.2.
• NetBSD : Proyek baru OS berbasis Open Source yang dikembangkan dari 386BSD dibuat dengan menggunakan nama NetBSD.
• FreeBSD : Menyusul NetBSD, satu lagi proyek yang juga dikembangkan dari 386BSD dibuat dengan nama FreeBSD.
1994
• Netscape : Internet meraih popularitas besar saat Netscape memperkenalkan Navigator sebagai browser Internet.
• MS¬DOS 6.22 : Microsoft meluncurkan MS¬DOS 6.22 dengan program kompresi bernama DriveSpace. Ini merupakan versi terakhir dari MS DOS.
• FreeDOS : Jim Hall, mahasiswa dari Universitas Wisconsin¬River Falls Development mengembangkan FreeDOS. FreeDOS dibuat setelah Microsoft berniat menghentikan dukungannya untuk DOS dan menggantikannya dengan Windows 95.
• SuSE : OS Linux versi Jerman dikembangkan oleh Software und System Entwicklung GmbH (SuSE) dan dibuat dari distro Linux pertama, SLS.
• Red Hat : Marc Ewing memulai pembuatan distro Red Hat Linux.
1995
• Windows 95 : Microsoft meluncurkan Windows 95 dengan lagu Start Me Up dari Rolling Stones dan terjual lebih dari 1 juta salinan dalam waktu 4 hari.
• PC DOS 7 : IBM memperkenalkan PC DOS 7 yang terintegrasi dengan program populer pengkompres data Stacker dari Stac Electronics. Ini merupakan versi terakhir dari IBM PC DOS.
• Windows CE : Versi pertama Windows CE diperkenalkan ke publik.
• PalmOS : Palm menjadi populer dengan PalmOS untuk PDA.
• OpenBSD : Theo de Raadt pencetus NetBSD mengembangkan OpenBSD.
1996
• Windows NT 4.0 : Microsoft meluncurkan Windows NT versi 4.0
1997
• Mac OS : Untuk pertama kalinya Apple memperkenalkan penggunaan nama Mac OS pada Mac OS 7.6.
1998
• Windows 98 : Web browser Internet Explorer menjadi bagian penting dari Windows 98 dan berhasil menumbangkan dominasi Netscape Navigator.
• Server Linux : Linux mendapat dukungan dari banyak perusahaan besar, seperti IBM, Sun Microsystem dan Hewlet Packard. Server berbasis Linux mulai banyak dipergunakan menggantikan server berbasis Windows NT.
• Google : Search Engine terbaik hadir di Internet dan diketahui menggunakan Linux sebagai servernya.
• Japan Goes Linux : TurboLinux diluncurkan di Jepang dan segera menjadi OS favorit di Asia, khususnya di Jepang, China dan Korea.
• Mandrake : Gael Duval dari Brazil mengembangkan distro Mandrake yang diturunkan dari Red Hat.
1999
• Support : Hewlett Packard mengumumkan layanan 24/7 untuk distro Caldera, Turbo Linux, Red Hat dan SuSE.
• Corel Linux : Corel pembuat program Corel Draw, yang sebelumnya telah menyediakan Word Perfect versi Linux, ikut membuat OS berbasis Linux dengan nama Corel Linux dan yang nantinya beralih nama menjadi Xandros.
2000
• Mac OS/X : Mac OS diganti dengan mesin berbasis BSD Unix dengan kernel yang disebut sebagai Mac OS/X.
• Windows 2000: Microsoft meluncurkan Windows 2000 sebagai penerus Windows NT.
• Windows Me : Microsoft meluncurkan Windows Me, versi terakhir dari Windows 95.
• China Goes Linux : Red Flag Linux diluncurkan dari Republik Rakyat China.
• Microsoft vs IBM : CEO Microsoft Steve Ballmer menyebut Linux sebagai kanker dalam sebuah interview dengan Chicago Sun¬Times. Di lain pihak, CEO IBM Louis Gartsner menyatakan dukungan pada Linux dengan menginvestasikan $ 1 milyar untuk pengembangan Linux.
2001
• Windows XP : Microsoft memperkenalkan Windows XP.
• Lindows: Michael Robertson, pendiri MP3.com, memulai pengembangan Lindows yang diturunkan dari Debian. Nantinya Lindows berganti nama menjadi Linspire karena adanya tuntutan perubahan nama oleh Microsoft.
2002
• Open Office : Program perkantoran berbasis Open Source diluncurkan oleh Sun Microsystem.
• OS Lokal : OS buatan anak negeri berbasis Linux mulai bermunculan, diantaranya Trustix Merdeka, WinBI, RimbaLinux, Komura.
2003
• Windows 2003 : Microsoft meluncurkan Windows Server 2003.
• Fedora : Redhat mengumumkan distro Fedora Core sebagai penggantinya. Nantinya ada beberapa distro lokal yang dibuat berbasiskan Fedora, seperti BlankOn 1.0 dan IGOS Nusantara.
• Novell : Ximian, perusahaan pengembang software berbasis Linux dibeli oleh Novell, begitu juga halnya dengan SuSE yang diakuisisi oleh Novell.
• LiveCD : Knoppix merupakan distro pertama Linux yang dikembangkan dengan konsep LiveCD yang bisa dipergunakan tanpa harus diinstal terlebih dahulu. Distro lokal yang dibuat dari Knoppix adalah Linux Sehat dan Waroeng IGOS.
2004
• Ubuntu : Versi pertama Ubuntu diluncurkan dan didistribusikan ke seluruh dunia. Ada beberapa versi distro yang dikeluarkan, yaitu Ubuntu (berbasis Gnome), Kubuntu (berbasis KDE), Xubuntu (berbasis XFCE), dan Edubuntu (untuk pendidikan).
2005
• Mandriva : Mandrake bergabung dengan Conectiva dan berganti nama menjadi Mandriva.
2006
• Unbreakable Linux : Oracle ikut membuat distro berbasis Linux yang diturunkan dari Red Hat Enterprise.
• CHIPLux : Distro lokal terus bermunculan di tahun ini, bahkan Majalah CHIP yang lebih banyak memberikan pembahasan tentang Windows juga tidak ketinggalan membuat distro Linux dengan nama CHIPLux, yang diturunkan dari distro lokal PC LINUX dari keluarga PCLinuxOS (varian Mandriva). CHIPLux merupakan distro lokal pertama yang didistribusikan dalam format DVD.
2007
• Vista : Setelah tertunda untuk beberapa lama, Microsoft akhirnya meluncurkan Windows Vista. Windows Vista memperkenalkan fitur 3D Desktop dengan Aero Glass, SideBar, dan Flip 3D. Sayangnya semua keindahan ini harus dibayar mahal dengan kebutuhan spesifikasi komputer yang sangat tinggi.
2008
• 3D OS : Tidak seperti halnya Vista yang membutuhkan spesifikasi tinggi, 3D Desktop di Linux muncul dengan spesifikasi komputer yang sangat ringan. Era hadirnya teknologi 3D Desktop di Indonesia ditandai dengan hadirnya sistem operasi 3D OS yang dikembangkan oleh PC LINUX. Ada beberapa versi yang disediakan, yaitu versi 3D OS untuk pengguna umum serta versi distro warnet Linux dan game center Linux.

Read more: http://www.pclinux3d.com/linux/sejarah-sistem-operasi-dari-dos-windows-sampai-linux.html#ixzz0q4HpldWx


Minggu, 06 Juni 2010

3. Artikel selanjutnya>> tentang SISTEM OPERASI

' Fitur Vista pada Windows XP SP3'

Beberapa fitur ' Windows Vista ' akan dimasukkan ke dalam versi Windows XP SP3 yang akan datang. Begitulah berita yang sedang banyak dilansir media massa pada akhir pekan ini berkaitan dengan pembuatan Windows XP SP3.
Seperti yang dinyatakan NeoSmart Technologies kepada ComputerWorld, Windows XP3 3205 yang telah dirilis ke dalam versi beta tester pada hari Minggu, memasukkan empat fitur diantara seribu macam perbaikan yang telah banyak diberitakan semenjak debut Windows XP SP2 tiga tahun yang lalu. Menurut NeoSmart, salah satu fitur Windows Vista yang akan dimasukkan adalah fitur backported di mana di dalamnya termasuk Network Access Protection (NAP), sebuah kebijakan teknologi yang menginspeksi komputer terlebih dahulu sebelum terhubung dengan suatu jaringan besar, kemudian juga akan mengupdate secara otomatis ataupun melakukan pengeblokan jikalau ada yang tidak memenuhi kriteria keamanan. Tambahan lainnya berasal dari modul kernel yang memuat beberapa algoritma enkripsi yang dapat diakses oleh 3rd party developer. Model aktivasi Windows yang terbaru tidak akan membuat user menginputkan nomor seri produk (product key) lagi. Microsoft akan mengumumkan Windows XP SP3 didukung NAP dari Windows Vista dan yang juga akan termasuk dalam penyelesaian Windows Server 2008. Direncanakan Microsoft akan merilis Windows XP SP3 ini pada awal tahun 2008, dan sekaligus akan menjadikan XP sebagai Sistem Operasi berumur enam tahun.(dna).


ARTIKEL - artikel SisteM Operasi

1. ARTIKEL PENGATURAN MEMORY oleh
SEBUAH
SISTEM OPERASI " WINDOWS XP "


LATAR BELAKANG

MEMORY adalah inti dari sistem komputer modern. CPU mengambil instruksi dari memori yang ada pada couner. Intruksi dapat berupa menmpatkan/ mnyimpan dari/ ke alamat dimemori, penambahan, dsb.
Sistem Operasi adalah perangkat lunak yang bertindak sebagai perantara antara pemakai komputer dan perangkat keras .

* PEMBAHASAN *

Virtual Memory
Virtual memory pada windows disebut sebagai swap file atau paging file. Virtual memori berfungsi sebagai memori tambahan untuk mendukung kinerja RAM ( Random Access Memory) itu sendiri. File Swap memanfaatkan kapasitas hardisk untuk menampung file- file yang bersifat sementara. Salah satu penyebab lambatnya kinerja komputer saat menjalankan beberapa aplikasi/program secara bersamaan (multiple task) dikomputer adalah karena keterbatasan kaasitas RAM (Random Access Memory ) pada komputer. Jika kapasitas RAM sudah penuh oleh data-data dari aplikasi/program yang sedang berjalan di komputer maka data-data tersebut akan disimpan sementara pada page file. Data proses yang berada di page file ini sewaktu-waktu dapat dipindahkan dan diproses kembali di RAM apabila aplikasi/program yang besangkutan membutuhkannya. Dengan cara ini RAM bisa menjadi lebih ringan sehingga komputer bisa bekerja lebih cepat.
Untuk mengakses pengaturan virtual memory pada Windows XP dapat dilakukan dengan cara berikut :
Start > Control Panel > System
atau
Start > Run > ketikkan “Sysdm.cpl” (tanpa kutip) kemudian klik OK
Umumnya kapasitas minimal yang dibutuhkan oleh virtual memory sekitar 1,5 kali dari kapasitas RAM yang digunakan. Sedangkan kapasitas maksimal yang dibutuhkan sekitar 2-3 kali dari kapasitas RAM. Untuk memulai pengaturan, perhatikan langkah-langkah berikut ini:
1. Buka Control Panel, kemudian klik ganda ikon System.
2. Pada tampilan Control Panel, klik ganda pada System maka akan tampil jendela System Properties. Di situ akan terdapat beberapa pilihan tab yang dapat dipilih, dalam tab-tab tersebut akan mempunyai fungsi tersendiri. Pada tab general berfungsi untuk melihat sistem yang digunakan, nama komputer, kapasitas processor, maupun kapasitas memori yang digunakan. Pada tab Computer Name, terdapat dua pengaturan,yaitu Network yang berfungsi untuk membuat domain dalam suatu jaringan komputer dan Change berfungsi untuk mengubah nama komputer dan workgroup. Pada tab Hardware terdapat beberapa tombol pengaturan, misalnya device manager akan dapat mendeteksi hardware-hardware yang ada pada komputer tersebut, dan lain sebagainya. Tab System Restore berfungsi untuk mengaktifkan dan tidaknya system restore pada sistem operasi. Dan masih banyak tab-tab lainnya yang bisa digunakan.
3. Klik tab Advanced yang terdapat pada jendela tersebut, klik tombol Settings pada bagian kelompok kotak Perfomance. Maka akan membuka jendela baru, yaitu Performance Options.
4. Pada tab Visual Effects tentukan pilihan untuk mempercepat perfoma Windows. Misalnya pilih Adjust for best perfomance, maka pilihan checkbox dibawahnya tidak aktif semua.jika Anda tetap ingin menampilkan beberapa efek, maka pilihlah Custom dan aktifkan checkbox. Misal jika ingin menampilkan efek bayangan pada menu, maka aktifkan pilihan Show shadows under menus.
5. Ke pengaturan Virtual Memory, klik tab Advanced.
6. Pada kelompok kotak Virtual Memory, klik tombol Change.
7. Muncul kotak dialog Virtual Memory, tentukan pilihan drive yang merupakan lokasi ditempatkannya sistem operasi Windows. Pada kelompok kotak Paging file size for selected drive terdapat tiga pilihan pengaturan, yaitu Custom size, System managed size, dan No paging file.
8. Pilih No paging file jika Anda mempunyai memory lebih dari 512 MB, pilih pilihan System managed size bila Anda ingin Windows yang mengatur yang terbaik untuk komputer Anda.
9. Jika Anda menginginkan tweak lebih lanjut, maka pilih pilihan Custom size, kemudian tentukan nilai Initial size dan Maximum size dalam MB. Perhitungan nilai Initial dan Maximum dapat dihitung menggunakan pengali angka 1,5. Misal jika Anda mempunyai memory 512 maka perhitungannya 1,5 x 512 = 768. Nilai 768 merupakan nilai rata-rata initial dan maximum, sehingga Anda bisa memberi nilai range untuk initial misal 500 dan nilai maximum 900. Dan jika Anda menginginkan nilai yang tetap (fixed), Anda boleh juga memasukkan nilai misal sebesar 800 untuk initial dan maximum.
10. Setelah Anda tentukan kemudian klik tombol Set.
11. Klik tombol OK jika sudah yakin, sehingga Anda akan kembali ke jendela Performance Options.
12. Klik OK lagi untuk kembali ke jendela System Properties.
13. Klik OK, kemudian restart komputer untuk merasakan perubahan yang terjadi.
Alamat Virtual Storage Space dan Fisik
Jumlah maksimum dari memori fisik didukung oleh Microsoft Windows dari berkisar 2 GB sampai 2 TB, tergantung pada versi Windows. Ruang alamat virtual setiap proses bisa lebih kecil atau lebih besar dari total memori fisik yang tersedia pada komputer. Subset dari ruang alamat virtual dari proses yang berada di memori fisik dikenal sebagai working set. Jumlah virtual address space yang tersedia untuk memproses dibatasi oleh memori fisik dan ruang bebas di disk yang tersedia untuk file paging.
penyimpanan fisik dan ruang alamat virtual setiap proses tersebut akan disusun dalam halaman, unit memori, ukuran yang tergantung pada komputer host. Sebagai contoh, pada komputer x86 ukuran halaman host adalah 4 kilobyte.
Untuk memaksimalkan fleksibilitas dalam mengelola memori, sistem ini dapat memindahkan halaman dari memori fisik ke dan dari file paging pada disk. Ketika halaman dipindahkan dalam memori fisik, pembaruan sistem peta-peta halaman proses terpengaruh. Ketika sistem membutuhkan ruang memori fisik, bergerak yang paling terakhir digunakan halaman dari memori fisik ke file paging. Manipulasi dari memori fisik oleh sistem sudah benar-benar transparan untuk aplikasi, yang beroperasi hanya dalam ruang alamat virtual.

Sabtu, 05 Juni 2010

ARTIKEL selanjutnya >>

2. SISTEM OPERASI "LINUX".

'LINUX'
adalah sebuah program open source yang gratis di bawah lisensi GNU, sistem operasi 32-64 bit, yang merupakan turunan dari Unix dan dapat dijalankan pada berbagai macam platform perangkat keras mulai dari Intel (x86), hingga prosesor RISC. Linux sebagai program open source yang gratis Salah satu yang membuat Linux terkenal adalah karena gratis. Dengan lisensi GNU (Gnu Not Unix) Anda dapat memperoleh program, lengkap dengan kode sumbernya (source code). Tidak hanya itu, Anda diberikan hak untuk mengkopi sebanyak Anda mau, atau bahkan mengubah kode sumbernya.Dan itu semua legal dibawah lisensi. Meskipun gratis, lisensi GNU memperbolehkan pihak yang ingin menarik biaya untuk penggandaan maupun pengiriman program.
Kebebasan yang paling penting dari Linux, terutama bagi programmer dan administrator jaringan, adalah kebebasan memperoleh kode sumber (source code) dan kebebasan untuk mengubahnya. Ini berimplikasi pada beberapa hal penting. Pertama keamanan, yang kedua dinamika.

Teknologi/Fasilitas dalam Linux
• multitasking: beberapa program berjalan sekaligus.
• multiuser: beberapa pemakai pada mesin yang sama sekaligus (dan tanpa lisensi dua-pemakai!).
• multiplatform: berjalan pada berbagai CPU yang berbeda, tidak hanya Intel.
memiliki proteksi memori antar proses, sedemikian sehingga sebuah program tidak dapat menyebabkan seluruh sistem down.semua source code tersedia, termasuk seluruh kernel dan driver-drivernya, pengembangan tools dan semua program pemakai; dan semuanya didistribusikan secara gratis. Banyak program komersil yang disediakan untuk Linux tanpa source, tetapi semua yang asalnya gratis, termasuk seluruh sistem operasi dasar, tetap saja gratis.
• akses ke partisi MS-DOS (atau partisi OS/2 FAT) yang transparan melalui sistem file yang khusus: Anda tidak perlu menggunakan perintah yang khusus untuk menggunakan partisi MS-DOS, tampak sebagaimana sistem file Unix pada umumnya (kecuali untuk pembatasan nama file yang aneh, perijinan, dsb). Partisi MS-DOS 6 yang terkompres saat ini tidak berfungsi bila tanpa patch (dmsdosfs). VFAT (WNT, Windows 95) juga bisa digunakan pada Linux 2.0.
• sistem file yang khusus dan disebut UMSDOS memungkinkan Linux di instal pada sistem file DOS.
• HPFS-2 yang read-only mendukung OS/2 2.1
Kelebihan
1. Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka. Sehingga dapat dikatakan, tidak terdapat biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux.
2. Linux mudah digunakan.
3. Hampir semua aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat alternatifnya di Linux. Kita dapat mengakses situs web Open Source as Alternative untuk memperoleh informasi yang cukup berguna dan cukup lengkap tentang alternatif aplikasi Windows di Linux.
4. Keamanan yang lebih unggul daripada Windows
5. Linux relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang merupakan varian dari UNIX, juga mewarisi kestabilan ini.
6. Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backward-compatibilty).
Kekurangan
1. Proses instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows.
2. Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux.
Distro Pada Linux
• Torbo Linux
• Madriva
• Sabayon
• Debian
• Ubuntu
• Suse
• Blankon
• fendora